Minggu, 27 Februari 2011

Tubuh-Tubuh Telanjang

Tiga tubuh telanjang dengan wajah tertunduk melepaskan cengkraman nasibnya. Mereka memasuki alam tanpa batas dengan telanjang. Pada momen yang lain, tampak lima tubuh telanjang menari riang dalam keasliannya, sedang jasad terkubur tenang di di bawah nisan.

Tubuh telanjang yang lain menampakkan keelokannya. Montok dadanya menantang rasa. Matanya dibiarkan setengah terpejam dengan bibir yang setengah merekah. Tangannya menyanggul rambut terurai, tampak jenjang lehernya yang memesona. Inilah Autum, musim gugur.

Tubuh-tubuh telanjang adalah warna lukisan dan sketsa Kahlil Gibran. Seperti hendak keluar dari kemapanan, Gibran melejitkan rasa yang sulit untuk dilukiskan dalam sepenggal kata. Kekaguman yang menghentak ruang rasa memberi warna bahwa lukisan Gibran tidak dapat ditafsirkan tanpa kehatian-hatian cara pandang. Antara mistis dan abstrak, antara moralitas dan filsafat melebur kental dalam lukisan dan sketsa-sketsanya. (SELENGKAPNYA BACA DISINI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar